Senin, 22 Oktober 2012

Badai matahari tidak mengancam astronot


Jakarta (ANTARA News) - Badai matahari kuat yang menyebarkan radiasi dalam jumlah besar ke ruang angkasa pekan ini, tidak menimbulkan risiko bagi enam astronot yang tengah berada di Stasiun Antariksa Internasional, kata pejabat Badan Antariksa dan Penerbangan Nasional AS (NASA).

"Tidak bahaya, tidak diperlukan perlindungan," kata juru bicara NASA Rob Navias kepada space.com.

Matahari telah menyemburkan dua letupan api dahsyat pada Selasa (6 Maret) dengan ledakan gelombang plasma dan partikel energi ke angkasa.

Radiasi ini berbahaya untuk satelit, contohnya sejumlah peralatan pesawat antariksa Venus Express milik Badan Antariksa Eropa, dibutakan oleh ledakan tersebut.
Namun, pejabat NASA mengatakan Stasiun Antariksa Internasional dan awaknya tidak dalam posisi merasakan "kemurkaan" matahari kali ini.

Komandan Stasiun Antariksa Dan Burbank dari NASA, astronot NASA Don Pettit, kosmonot Rusia Anton Shkaplerov, Anatoly Ivanishin dan Oleg Kononenko, serta astronot Badan Antariksa Eropa Andre Kuiper, seharusnya aman.

Di masa lalu, astronot terkadang harus bersembunyi di area yang terlindungi di pesawat ruang angkasa yang diparkir di Stasiun Antariksa untuk berlindung dari radiasi yang disebabkan badai matahari.

Badai matahari kali ini merupakan salah satu dari yang terkuat dalam lima tahun terakhir. Badai matahari yang disebabkan oleh aktivitas magnetik kuat pada bintang terdekat, cenderung naik dan turun pada frekuensi selama siklus 11 tahun.
(H017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar