Senin, 22 Oktober 2012

Pencetak Sejarah Transfer 1 Juta Pounds

Fitra Iskandar - Okezone
Senin, 22 Oktober 2012 18:08 wib
Trefor Francis.(foto:IST)
Trefor Francis.(foto:IST)
Wajah Trevor Francis terpampang besar-besar menghiasi halaman muka Daily Mirror edisi 31 Mei 1979. Jepretan fotografer koran itu membekukan momen ketika sang striker sedang khusyuk menciumi trofi yang tingginya sekira setengah meter.

Malam harinya, sehari sebelum edisi itu terbit, Francis memang menjadi buruan lensa para fotografer olahraga karena sundulannya pada menit 45, membuat Stadion Olympia Munich bergetar.

Itu menjadi gol keramat yang menerbangkan Nottingham Forest ke puncak tertinggi, sebagai penguasa Eropa. Skuad asuhan Brian Clough menyegel kemenangan 1-0 atas Malmo, dan merebut trofi European Cup 1979.

Gol semata wayang itu membenamkan mimpi Malmo mencicipi takhta Eropa. Dan memang itu lah kesempatan terbaik Di Blae, julukan Malmo, di pentas Eropa yang sekarang bernama Liga Champions itu, sampai saat ini.

Namun apakah Malmo ketika itu benar-benar ngotot mencatat sejarah? Daily Mirror sendiri kurang yakin. Banyak pengamat menilai Di Blae tampil seadanya, karena sudah cukup puas mencapai final. Militansi lemah pasukan Malmo ini disebut-sebut membuat pertandingan final terasa kurang sengit.

Francis sebenarnya juga dianggap tidak terlalu bagus malam itu.Repoter olahraga Frank McGhee bahkan menulis mantan pemain Birmingham City itu tampil di bawah standar.

Mungkin Frank sedikit sinis.Tapi sepanjang turnamen, Francis memang tidak menonjol. Sebelum final, namanya tidak pernah tercatat di papan skor. Notingham Forrest padahal mengemas 18 gol dari babak pertama hingga semifinal. Garry Birtles tampil sebagai pemain paling subur, dengan lima gol.

Tapi malam itu milik Francis. Pena sejarah seperti sudah memilihnya sebagai pahlawan, bukan Birtles. Meski hanya sebiji, satu gol Francis seperti berharga emas 24 karat dan lebih indah dikenang.

Lahir di Born Plymouth, 19 April 1954, bakat kebintangan Francis sudah terlihat di usia 16 tahun, di mana di usia itu Francis muda sudah merasakan panasnya Liga bersama Birmingham City. Di musim pertamanya, 15 gol lahir dari 22 penampilannya, termasuk saat mencetak quatrick dalam sebuah pertandingan menjelang hari ulang tahunnya ke-17.

Ketajamannya di jantung pertahanan lawan, membuat pelatih Inggris, Ron Greenwood kepincut dan memasukannya ke dalam skuad Three Lions saat melawan Belanda, Februari 1977.

Nottingham Forest dua tahun kemudian, juga ikut-ikutan dibuat penasaran. Nottingham berani memaksa Birmingham melepas Francis bahkan dengan angka yang gila,1 juta pounds, setelah Francis merumput 280 kali di liga dan mengemas 118 gol.

Kengototan Forest menabalkan status Francis sebagai pemain pertama yang menyentuh nilai jutaan, dalam sejarah transfer di Inggris.

Tapi ada yang menyebut nilai transfer Trevor sebenarnya 999 ribu pounds.Pelatih Nottingham, Brian Clough konon sengaja meminta klub tidak menggenapinya menjadi 1 juta, supaya Francis tidak besar kepala, dan terus membayangkan bahwa dia adalah pemain berharga jutaan.Banderol paling fantastis ketika itu.

Dengan harga segitu, Francis memang layak jumawa. Satu tahun sebelumnya, Kenny Dalglish hanya dibanderol 440 ribu pounds saat dibedol Liverpool dari Celtic. Transfer itu melambungkan nama Dalglish sebagai pemain termahal di daratan Inggris. Tapi status itu langsung digusur Francis.

Sayangnya, potensi Trevor seperti memudar di Nottingham. Dia menjadi kurang tajam karena pelatih lebih senang memainkannya di sayap kiri, ketimbang striker utama.

Setelah malam indah saat final European Cup di Munich, Francis kehilangan form, karena juga kerap dibelit cedera. Situasi itu sama sekali tidak menguntungkan. Dia kerap absen. Cedera juga memaksanya menjadi penonton ketika timnya dibekuk Hamburg saat Forest berusaha mempertahankan gelar European Cup, Mei 1980.

Forest lantas memutuskan melepasnya pada 1981. Francis yang sudah 70 kali tampil dan mencetak 28 gol untuk Forest, toh tidak lantas turun harga. Manchester City meminatinya dan berani merogoh kocek 1.2 juta pounds.

City sebenarnya tidak punya uang, tapi John Bond, pelatih City kabarnya ngotot agar klub menebus Francis, untuk menaikan level permainan City. Bond mengancam akan pergi dari City, jika permintaannya itu tidak dikabulkan.

Angan-angan Bond ternyata meleset. Problem cedera berulang kali menyandera Francis. Meski begitu ketajamannya boleh dibilang masih lumayan. 12 gol disarangkannya, dalam 26 penampilan.City hanya tidak tahan merawatnya. Dengan gaji 100 ribu pounds, tambah bonus, City merasa Francis menjadi beban dan akhirnya melego pemain itu ke Sampdoria.

Dilihat dari besarnya nilai transfer, kepindahannya ke Italia menjadi titik balik kejayaan Francis. Harga tranfernya merosot menjadi 800 ribu pounds. Untuk periode 1982-86, Trevor ikut membawa Sampdoria mencetak sejarah, untuk pertama kali menjuarai Coppa Italia, pada 1985.

Atalanta menjadi pelabuhan berikutnya bagi Francis. Setelah itu, memperkuat Rangers satu musim 1987-88, dilepas secara gratis ke Queens Park Rangers, dan berakhir di Sheffield Wendnesday, setelah dua tahun di QPR. Di klub terakhirnya itu, 1990-94, meski sudah semakin kehilangan kecepatan, Francis mendapat sambutan hangat para suporter. Mereka tak segan-segan untuk menyanyikan chants khusus untuknya.” We've got tricky Trevor, he will play forever!" Mereka tetap ingat, Francis adalah bintang 1 juta pounds.
(fit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar