Suatu hari Nabi Isa berjalan dengan seorang sahabatnya yang baru ia
kenal. Keduanya menelusuri tepi sungai dan membawa tiga kerat roti.
Untuk Nabi Isa sekerat roti, sekerat lagi untuk sahabat barunya
sedangkan tersisa sekerat yang lain.
Setelah makan Nabi Isa pergi ke sungai untuk minum. Sekembalinya dari
sungai, Nabi Isa mendapati roti yang sekerat lagi sudah tidak ada.
Ketika beliau bertanya kepada sahabatnya, sang sahabat mengaku tidak
tahu. Keduanya pun kembali melanjutkan perjalanan.
Sesampai di sebuah hutan, keduanya duduk untuk beristirahat. Nabi Isa
mengambil tanah dan kerikil, kemudian beliau berkata: "Jadilah emas
dengan izin Allah." Tiba-tiba kerikil itu pun berubah menjadi emas.
Kemudian Nabi Isa membagi emas tersebut menjadi tiga bagian. "Untukku
sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga ini untuk orang yang
mengambil roti."
Spontan sahabat itu menjawab, "Akulah yang mengambil roti itu." Nabi
Isa kemudian berkata, "Ambillah dua bagian ini untukmu." Dan keduanya
pun berpisah.
Dalam perjalanan, sahabat nabi Isa dihadang oleh dua orang perampok
yang ingin akan membunuhnya. Sahabat Nabi Isa menawarkan, untuk membagi
emas yang dibawanya menjadi tiga asalkan ia tidak dibunuh. Kedua
perampok pun setuju.
Salah seorang perampok menyuruh rekannya pergi ke pasar untuk
berbelanja makanan. Ketika sampai di pasar, orang yang berbelanja itu
berfikir untuk apa membagi emas itu menjadi tiga. Ia pun menaburkan
racun ke dalam makanan agar temannya dan nabi Isa mati dan ia pun dapat
memiliki seluruh emas tersebut.
Tinggallah sahabat nabi Isa bersama seorang perampok di hutan itu.
Namun perampok yang tinggal itu ternyata berpikiran sama seperti yang
sedang pergi ke pasar. Ia bersekongkol dengan sahabat Nabi Isa untuk
membagi emas itu berdua saja dan membunuh rekannya yang berbelanja
makanan jika ia datang.
Ketika orang yang berbelanja itu datang, ia pun dibunuh, hartanya akan
dibagi dua. Karena merasa lapar keduanya pun menyantap makanan yang
telah diberi racun itu hingga mereka mati.
Ketika Nabi Isa berjalan melewati hutan tersebut, beliau menemukan emas
di samping tiga mayat yang terbujur kaku. Beliau kemudian berkata
"Inilah contoh dunia, maka berhati-hatilah kamu kepadanya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar