Minggu, 04 November 2012

DISKRIMINASI HARGA PASAR MONOPOLI

A. PENGERTIAN

Diskriminasi harga adalah menaikkan laba dengan cara menjual barang yang sama dengan harga berbeda untuk konsumen yang berbeda atas dasar alasan yang tidak berkaitan dengan biaya. ( William A. McEACHERN : 2001 : 149 ).

B. TERJADINYA DISKRIMINASI HARGA

Diskriminasi harga terjadi saat produsen memberlakukan harga yang sama karena alasan yang tidak ada kaitannya dengan perbedaan biaya, tetapi tidak semua perbedaan harga mencerminkan diskriminasi harga. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 45 ).
Syarat-syarat terjadinya diskriminasi harga :
a. Jika monopolis mampu memisah-misahkan pasar.
Apabila monopolis dapat memisah-misahkan pasar, maka para konsumen akan membeli di pasar yang memiliki harga rendah, yang lama kelamaan akan menaikkan harga dan menjualnya di pasar yang memiliki harga tinggi, ysng selanjutnya akan menurunkan harga . Sehingga harga dalam kedua pasar tersebut menjadi sama.
b. Elastisitas permintaan pada setiap tingkat harga harus berbeda di antara kedua pasar supaya diskriminasi harga tersebut menguntungkan.
( Ida Nuraini,SE.,M.si. : 2001 : 97 )
Perusahan monopoli yang ingin mendapatkan laba maksimun harus menjual barang pada tiap pasar sesuai dengan MC = MR untuk masing-masing pasar. Praktek ini dapat menimbulkan berbedanya harga jual di kedua pasar.
bila kedua pasar dapat dipisah-pisahkan ,suatu perusahaan monopoli dapat memaksimumkan labanya dengan menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda di kedua pasar tersebut. Jumlah Output yang akan di jual masing-masing pasar ditentukan MC = MR di masing-masing pasar.Pada gambar terlihat bahwa pasar yang memiliki permintaan lebih inelastic dikenai harga yang lebih tinggi.Terlihat juga kurva-kurva MR nya di gambarkan berlawanan arah, tetapi tetap dengan sumbu vertical yang sama. Anggap bahwa biaya marjinal konstan untuk semua level output. Perusahaan monopoli yang menginginkan laba maksimum akan menjual output sebesar Q1 pada pasar pertama. ( saat MC = MR1 ), dan menjual sebesar Q2 pada pasar kedua ( saat MC = MR2 ), dengan harga jual masing-masing P1 di pasar 1 dan P2 di pasar 2.
Terlihat pada gambar di atas bahwa konsumen yang mempunyai permintaan yang lebih inelastis ( pasar 1 ) dikenakan harga yang lebih tinggi dari pada pasar yang permintaannya lebih elastis ( pasar 2 ).Dengan kata lain, perusahaan monopoli yang melakukan praktek diskriminasi harga akan menetapkan harga yang lebih tinggi pada pasar yang kurang responsive dari pada pasar yang lebih responsive, yang dincerminkan oleh elastisitas permintaan di kedua pasar.
( Walter Nicholson : 1999 : 349 ).
รค Mengapa monopoli melaksanakan sistem diskriminasi harga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pada tidak melaksanakan sistem diskriminasi harga ?
Karena dengan melaksanakan sistem diskriminasi harga, perusahaan monopoli :
1. Memperoleh sebagian dari surplus konsumen yang sesungguhnya akan di peroleh oleh pembeli pada keadaan-keadaan tersebut. ( KADARIAH : 1994 : 170 ).
2. Pembeli yang berbeda mau membayar jumlah –jumlah yang berbeda untuk komoditi yang sama. ( KADARIAH : 1994 : 170 ).
3. Seorang pembeli mau membayar jumlah yang berbeda untuk barang yang berbeda dari komoditi yang sama. . ( KADARIAH : 1994 : 170 ).
4. Output dalam diskriminassi harga akan lebih tinggi dari pada tidak melakukan diskriminasi harga. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 51 ).
5. Dalam sebarang tingkat keluaran tertentu, system diskriminasi harga yang paling menguntungkan akan memberikan pendapatan total lebih tinggi bagi perusahaan dari pada tidak melakukan diskriminasi harga yang hanya memaksimalkan laba. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 51 ).
6. Dapat memperluas pembeli.
7. Dapat menekan biaya ( cost ) per unit untuk menghasilkan Output.

C. JENIS-JENIS DISKRIMINASI HARGA

Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga ( Third degree price discrimination )
Jika monopolist menetapkan adanya 2 harga yang berbeda pada 2 segmen pasar yang berbeda.
Q/t
2. Diskriminasi Harga Derajat Kedua ( Second degree price discrimination )
Jika monopolist menetapkan lebih dari 2 macam harga untuk lebih dari 2 segmen pasarnya.
3. Diskriminasi Harga Derajat Pertama ( First degree price discrimination )
Jika monopolist berhasil menetapkan harga yang berbeda untuk setiap pembelinya.
Kualifikasi diskriminasi harga ini ditemukan olaeh ekonom inggris yang terkenal A.C Pigou. Implikasi kebijakan diskriminasi pertama adalah bahwa semua surplus konsumen jatuh ke tangan monopolist, dan kurva permintaannya sekaligus menjadi kurva pendapatan merjinal ( P = D = MR ). Bedanya dengan P = D = MR pada pasar persaingan sempurna yaitu bahwa harga pada pasar monopoli tidak tetap, selalu berubah-ubah berdasarkan kemampuan konsumen.
Bagian yang diarsir adalah bagian surplus yang dikuasai oleh prousen sebagai akibat dari diskriminasi harga.Pada Diskriminasi harga derajat pertama,nampak bahwa surplus konsumen diambil sepenuhnya oleh monopolist. Jadi konsumen tidak mendapatkan surplus sama sekali. Ada sebagian pembeli yang mampu membeli dengan harga di atas P0. Kepada pembeli yang mapu ini diadakan perundingan sendiri-sendiri secara terpisah. Karena produsen merupakan satu-satunya penjual, maka hal ini dapat dilaksanakan sebab konsumen tak dapat menemukan barangnya selain dari monopolist itu. Harga tertinggi tentunya diterapkan pada konsumen yang pakling mampu. Kepada konsumen yang lebih rendah kemampuannya harga akan diterapkan lebih rendah yang sesuai kemampuannya. ( Ida Nuraini,SE.,M.Si : 2001 : 97 ).

D. KEUNTUNGAN MAKSIMUM DISKRIMINASI HARGA

Untuk mencapai keuntungan maksimum pada pasar monopoli dengan diskriminasi harga adalah :
Pada gambar di atas terlihat bahwa hanya ada satu kurva MC atau satu kurva AC tetapi ada tiga kurva MR yaitu MR1 untuk pasar 1 dan MR2 untuk pasar 2 serta SMR yang merupakan penjumlahan MR1 dan MR2.
Syarat tercapainya keuntungan maksimum pasar monopoli dengan diskriminasi harga adalah SMR = MC, di mana output total yangb dijual oleh monopolis di pasar X yang akan di distribusikan ke masing-masing pasar sebesar X1 pada harga P1 dab X2 pada harga P2.Penentuan pembagian output yang dijual di masing-masing pasar tergantung besarnya SMR di mana akan mempengaruhi harga jual di masing-masing pasar.MR1 = P1 ( 1-1/e1 )dan MR2 = P2 ( 1-1/e2 ), di mana MR1 = MR2 maka P1 = P2 dan e1 = e2. Keuntungan di pasar 1 sebesar cp1 dikalikan X1 dan keuntungan di pasar 2 adalah cp2 di kalikan X2 sedangkan keuntungan totalnya adalah penjumlahandari kedua keuntungan tersebut. Untuk diskriminasi harga lebih dari dua persyaratan pencapaian keuntungan maksimum yaitu sama SMR = MC. Secara matematis pencapaian keuntungan maksimum pada diskriminasi harga adalah sebagai berikut :
Di mana R adalah penerimaan total si monopolis di kedua pasar
(1) R = RI + RII
RI = RI ( XI )
RII = RII( XII )
X = X1 + XII
Di mana (2) C = C (X ) adalah ongkos total yang dikeluarkan monopolis
Persamaan keuntungan :
p = R-C atau
p = R1 (XI) + RII (XII) – C (XI + XII )
Syarat keuntungan maksimum jika :
d p = R1I (X1)- C1(X) = 0
d X1
d p = R1II (X2)- C1(X) = 0
d X2
atau R1I (X1) = R1II (X2) = C1(X)
atau MR1 = MR2 = MC
Ini berarti bahwa pendapatan tambahan /marginal dipasar 1 sama dengan pendapatan marginal di pasar 2 sama dengan ongkos marginal untuk seluruh produksi.(Drs.Iswardono SP.,MA : 1989 : 191 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar